Adat Aqigah
Biasanya upacara tradisional ini untuk memperingati peristiwa-peristiwa
penting dalam kehidupan masyarakat Melayu diadakan dengan mengundang kerabat
dekat dan tetangga dengan jamuan makan bersama. Berbagai macam upacara adat
yang terdapat di dalam masyarakat Melayu merupakan cerminan bahwa semua
perbuatan telah diatur oleh tata nilai luhur. Tata nilai luhur tersebut
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Adat cukur rambut
Selepas tujuh hari daripada hari bersalin itu, lazimnya diadakan
kenduri nasi kunyit, karena itulah harinya adat mencukur rambut kepala si bayi
itu dijalankan dan sekaliannya memberi nama kepada si bayi/anak. Tetapi
adakalanya upacara itu dilaksanakan agak berlainan, artinya tidak mengikut
kepada ketentuan bersempana memberi nama anak pada saat upacara pencukuran
rambut. Bersebabkan, ada yang melakukan pencukuran rambut itu, ketika bayi
telah berumur satu atau satu setengah tahun. Adakalanya pula ketika anak telah
pandai berjalan.
Adat turun mandi
Adat timbang mandi dilakukan ketika anak telah berumur seminggu. Anak
yang baru lahir ini ada yang menyebutnya bayi , tapi juga ada yang menyebutnya upiang. Dalam upacara turun mandi ibu
dan bayi dibawa ke sungai atau perigi. Di situ ibu dan bayi dimandikan bidan.
Di antaranya ada juga yang memandikan ayam setelah ibu dan bayi dimandikan. Ada
pula yang menghanyutkan puntung, memasukkan lading ke dalam air, memanam keladi
pada tepian tersebut.
Adat turun tanah (pijak tanah)
Dilakukan pada waktu pagi yaitu pada bayang-bayang 10 langkah
panjangnya. Jika upacara itu dilakukan secara besar-besaran, bayi akan di arak
ke tepi sungai atau ke tanah lapang dihadapan rumah. Bomoh dan bidan bertindak
sebagai ketua melakukan upacara. Api dihidupkan untuk membakar rumput pahit
atau daun perawas kering apabila dibakar dan asapnya naik ke udara untuk
keselamatan bayi itu.
Adat bertindik
Bertindik
dilakukan khusus pada anak perempuan. Biasanya dilakukan saat usia anak sebelum
40 hari. Ini dimaksudkan karena pada usia tersebut telinga si anak masih lembut
dan lebih cepat sembuh jika dibandingkan setelah umur tersebut.
Namun
tradisi tersebut hamper hilang . Saat ini tradisi tindik tidak tergantung lagi
dari waktu dan umur si anak. Di beberapa remaja putri, ada sebagaian dari
mereka belum ditindik, dan biasanya tindik dilakukan tergantung keinginan sang
anak.
Adat Bersunat
Adat
Sunat Melayu bisa ke Perempuan dan begitu juga ke Laki-Laki. Adat ini diambil
dari syariat islam yang mewajibkan anak laki-laki islam untuk disunat dan
begitu juga untuk perempuan. Oleh sebab itu bersunat adalah sebuah keharusan
yang tidak dapat ditolak atau ditunda apabila telah sampai waktunya
Adat atau upacara adat Meti Tanah
Meti Tanah merupakan prosesi upacara adat yang dilakukan masyarakat
ketika hendak mendirikan bangunan rumah. Kepercayaan ini didasari oleh
masyarakat tentang kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Di dalam ajaran animisme
setiap benda-benda di bumi memiliki roh dan jiwa, benda-benda dibumi itu
seperti gunung, sungai, batu ini memiliki kekuatan yang bisa memberikan
kebaikan dan keburukan maka dari itu manusia memberikan persembahan dan
pengorbanan. Sedangkan didalam ajaran dinamisme tiap-tiap benda memiliki ruh
disamping
Adat kemalangan/ adat kematian
Jika terjadi kemalangan/kematian maka masyarakat setempat menjenguk ke
tempat yang terjadi kemalangan, untuk laki-laki menyumbang uang sedangkan
perempuan membawa beras dan telur untuk yang tertimpa kemalangan. Teruntuk
datuk/penghulu yang meninggal dicarikan penggantinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar